Sabtu, 05 Oktober 2013

Etika Bisnis

1. Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
·         Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
·         Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
·         Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Indikator Etika Bisnis
Beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan bahwa seseorang atau perusahaan telah mengimplementasikan etika bisnis antara lain adalah: 
1.      Indikator Etika Bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
2.      Indikator Etika Bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.  
3.      Indikator Etika Bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hukum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. 
4.      Indikator Etika Bisnis berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya. 
5.      Indikator Etika Bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa. 
6.      Indikator Etika Bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.

Prinsip Etika dalam berbisnis 
Di dalam etika bisnis mengandung prinsip – prinsip yang harus dijalankan atau ditanamkan antara lain: 
1.      Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang yang otonom adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta  bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut.
2.      Prinsip Kejujuran
·         Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
·         Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
·         Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
3.      Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.
4.      Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution.
5.      Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan.
2. Contoh perusahaan yang sudah menerapkan etika dalam berbisnis
Pada prakteknya ada beberapa perusahaan yang menjalankan etika bisnis dengan benar dan ada juga yang tidak. Sebagai contoh penerapan etika bisnis di tempat saya bekerja, anggap saja saya bekerja di PT X, yang berdomisili di Cakung, Jakarta Timur. Ditempat saya bekerja semua karyawan baru, memperoleh penyuluhan/training wajib yang isinya adalah mengenai :
·         Product Knowledge
Yaitu pengetahuan mengenai produk-produk apa saja yang kita buat, proses produksinya bagaimana, konsumen kita siapa saja, kapasitas produksi per bulan berapa, tipenya apa saja dll.
·         Potensi Bahaya dan dampak Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ialah penjabaran mengenai aktivitas-aktivitas produksi yang membahayakan bagi karyawan. Contoh : potensi bahaya terjepit mesin, potensi bahaya terkena tumpahan bahan kimia, potensi bahaya kebakaran apabila salah dalam penerapan SOP (Standard Operation Procedure)
·         Peraturan Perusahaan
Setiap karyawan baru, menjalani sebuah proses training selama 3 bulan, kemudian baru perjanjian kontrak kerja selama 1 tahun. Selama 3 bulan tersebut dijelaskan mengenai peraturan-peraturan kerja yang boleh atau dilarang dalam melaksanakan suatu pekerjaan sehari-hari. Diantaranya : mengenai disiplin kerja, menjaga produk-produk yang dibuat, mematuhi SOP, serta sanksi-sanksi apabila melanggar aturan-aturan tersebut.
Contoh tersebut diatas, menurut saya perusahaan saya sudah menjalankan etika bisnis dengan benar, jika dilihat dari sisi internal perusahaan. Sedangkan kalau dari sisi eksternal contohnya adalah :
1.      Melakukan pelaporan secara berkala mengenai aktivitas AMDAL (analisis dampak lingkungan) ke pemerintah terkait. 
2.      Melakukan kegiatan donor darah. 
3.      Melakukan sunatan massal untuk masyarakat sekitar.
4.      Bersama-sama RT setempat, melakukan penghijauan, memberikan bingkisan lebaran dll
Sebenarnya apa yang telah dilakukan oleh PT X adalah hal-hal yang wajar, karena sudah memenuhi aturan-aturan yang telah diterapkan.
 

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://restieokti.blogspot.com/2012/10/indikator-etika-bisnis.html
http://caeciliaajah.wordpress.com/2012/11/07/prinsip-etika-bisnis/
http://srisulistyawati.blogspot.com/2012/10/tugas-1-etika-bisnis-dalam-berbisnis.html